Minggu, 28 April 2013

coretan pribadi

aku sangat bersyukur dengan diriku, kehidupanku, hari2 ku, kecuali kehidupan sosial ku
aku benci kemampuan ku bersosialisasi
aku sangat sensitif apabila obrolan mengarah ke masalah itu
aku ga punya teman? bisa dikatakan iya
setiap hari, dikampus, selain si bulet ntah siapa lagi yang merasakan keberadaan ku
aku berangkat kuliah sama bulet, dikelas duduk sama bulet, pulang sama bulet lagi
apabila dia sedang berkumpul dengan teman2nya, aku hanya seperti cicak yang menempel, ga ngerti apa yang dibicarakan
biasanya aku menjauh, dan mencoba 'menempel' dengan yang lain
apabila bulet ga kuliah, aku berangkat sendiri, duduk sendiri, pulang sendiri
banyak orang disekeliling ku, tapi rasanya sepi
dikost, aku menghabiskan waktuku didalam kamar, ketika aku keluar dan mencoba berbincang, kesan kaku lah yang timbul
mereka hanya menjawab pertanyaanku
obrolan yang berlangsung lebih seperti tanya jawab
apa aku segitu kakunya? apa aku ga bisa mencairkan suasana?
aku benci pertanyaan "kemana temanmu ran?"
tidak kah kau lihat aku sendirian? kenapa bukan kau saja yang menjadi temanku?
yang ku butuhkan bukanlah "sana cari teman", yang ku butuhkan "ayo ku temenin"
aku tak meminta lebih, hanya tolong ajak aku bicara, aku akan menghargai setiap ucapan orang yang mengajak ku bicara
aku tau aku terlalu banyak diam, aku mengalami krisis percaya diri akut
mungkin itu yang membuat orang2 manjauh
aku pernah punya teman sebelumnya, tapi aku menjauh dari mereka
ntah itu pilihan yang buruk atau tidak, yang jelas pilihan itu yang membuat ku sendirian

8 maret 2012,
bulet bertanya kenapa aku ga gabung dengan teman2 cewe?
aku diam.. bulet meneruskan pembicaraannya menyuruh ku  untuk bergaul dengan teman cewe agar aku tidak sendirian dan 'menempel' terus padanya
hal itu wajar, karena aku benar2 tidak bisa ditinggal sendiri
coba bayangkan, apakah tidak risih diikuti pacar kemana2 sementara kau ingin punya waktu sendiri dengan teman2mu? itulah yang dirasakan bulet, aku mengerti
aku mencoba mendekatkan diri dengan teman2 sekelas, berusaha membuka pembicaraan
tapi sungguh, ini sulit! aku lebih memilih mengerjakan akuntansi 1 buku folio daripada memulai pembicaraan dengan orang lain
alhasil, pembicaraan pun kaku.. seperti yang ku katakan tadi, lebih seperti tanya jawab
aku tetap berakhir sendirian
aku sangat menyesali ending yang terjadi, tapi aku tidak menyalahkan siapapun
orang-orang bertindak sewajarnya, mana ada orang yang mau berbicara dengan orang kaku yang diajak bercanda pun hanya senyum kecil
aku berusaha lebih membuka diri, walaupun cuma 'menempel' dengan beberapa teman dikelas, aku mencoba menyatakan keberadaanku
aku tertawa saat mereka bercanda,
aku mencoba mengobrol dengan beberapa teman dikelas, wakaupun kaku tetap ku paksakan walaupun hanya menanyakan tugas dan lain2
kemajuan pun ku rasakan,
ada teman yang menegurku,
walaupun jarang, tapi terkadang aku pulang bareng teman
ada teman yang curhat pada ku meskipun hanya di facebook

tapi itu hanya yang aku rasakan!! kenyataannya? ga ada perubahan!

26 april 2013,
bulet kembali mengangkat masalah pertemananku, dia kembali bilang aku harus mencari teman setidaknya satu.
what? tidak kah kau liat selama setahun ini aku berusaha membaur dikelas?
aku ingin marah, untuk orang yang mengalami kebodohan sosialisasi yang akut sepertiku, mencari teman bukan hal yang mudah!
aku tidak bisa segampang kau mendapatkan teman!
dan jangan terus memojokan ku dengan pertanyaan "apa yang menyulitkan mu dalam mencari teman?" jawabannya aku tidak tau!
"apa yang membuat mu tidak percaya diri?" aku juga tidak tau!
apa yang kau rasakan ketika kau ingin berbaur dengan teman2 mu dengan mencoba memulai pembicaraan, tetapi atmosfer kaku lah yang muncul? rasanya seperti ingin menendang muka ku jauh2 dan menggantinya dengan muka yang lain
tapi aku mencoba introspeksi diri:
"apa yang selama ini aku lakukan didepan orang lain?" diam
"apa aku sudah mencoba untuk mencairkan suasana dengan bertingkah konyol misalnya?" tidak
"ketika bersama teman aku lebih banyak sebagai apa?" pendengar
"apa aku pernah menyampaikan unek2ku ini ke seseorang siapapun itu?" tidak pernah
seketika itu juga aku menyadari, bahwa semua kembali pada kesalahan ku.
bulet berkata sewajarnya, sesuai kenyataan.
memang benar selama ini aku hanya diam, tidak pernah mengatakan apa yang aku rasakan ke siapapun.
tapi itu karna aku ga tau bagaimana menyampaikannya, makanya aku hanya membuat tulisan ini, karena dengan cara seperti ini lah aku merasa nyaman untuk mengutarakan perasaan ku.
aku seorang pengecut bukan?

hari ini, 28 april 2013
baru 2 hari setelah obrolan panjangku dengan bulet jum'at kemarin
aku sedang mencoba mencairkan suasana dengan teman2 di kost ku.
aku tidak peduli dengan kesan kaku dan aneh yang dirimbulkan, aku hanya fokus pada orang2 yang dengan santai bicara padaku tanpa kesan formal atau canggung.
sejauh ini berlangsung baik, aku hanya berharap tidak ada lagi kekakuan yang muncul

aku yakin, banyak orang yang peduli padaku
aku ga mau membuat diri ku sendiri terlihat suram
masih ada rita, meichan, si bulet dan keluarga ku
kalau aku terus terpuruk dan merasa kesepian, ku anggap apa mereka?
mereka masih mendukung ku, mereka peduli padaku, aku tidak sendirian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar